Secara garis besar, cara pemasangan instalasi penangkal petir/anti petir Viking sebagai berikut :
1.
Pada tahap awal pengerjaan di mulai dengan mengerjakan bagian grounding
system terlebih dahulu, dengan pertimbangan keamanan dan kemudahan.
Kemudian dilakukan pengukuran resistansi/tahanan tanah menggunakan Earth
Testermeter, apabila hasil pengukuran tersebut menunjukan < 5 Ohm
maka tahapan kerja berikutnya dapat dilakukan. Seandainya hasil
resistansi/tahanan tanah menunjukan > 5 Ohm maka di lakukan pembuatan
atau penambahan grounding lagi di sebelahnya dan di pararelkan dengan
grounding pertama agar resistansi/tahanan tanahnya menurun sesuai dengan
standarnya < 5 Ohm.
2.
Setelah selesai membuat grounding, langkah berikutnya adalah memasang
kabel penyalur (Down Conductor) dari titik grounding sampai keatas
bangunan, tentunya dengan mempertimbangkan jalur kabel yang terdekat dan
hindari banyak belokan/tekukkan 90 derajat sehingga kebutuhan material
dan kualitas instalasi dapat efektif dan efisien. Kabel penyalur petir
yang biasa di gunakan antara lain BC (Bare Copper), NYY atau Coaxial.
Untuk tempat - tempat tertentu sebaiknya di beri pipa pelindung
(Conduite) dengan maksud kerapihan dan keamanan.
3. Bila kabel penyalur petir telah
terpasang dengan rapih, maka tahap selanjutnya pemasangan head terminal
petir tentunya harus terhubung dengan kabel penyalur tersebut sampai ke
grounding system.
Agen jasa pasang penangkal petir ahli di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dapat digunakan untuk instalasi di rumah-rumah, gedung-gedung, apartemen, toko, dll. Hub:(021) 7022 2265.
Pengertian Penangkal Petir dan Cara Kerjanya
Penangkal petir adalah perangkat yang digunakan untuk menyalurkan listrik dari petir ke tanah.
Penangkal petir diperlukan agar aliran listrik dari petir bisa ‘dijinakkan’ sehingga tidak membahayakan struktur atau makhluk hidup.
Penangkal petir secara luas digunakan di seluruh dunia sebagai sistem perlindungan petir.
Penangkal petir dianggap efektif karena mengurangi kerugian terkait kebakaran dan kerusakan struktural akibat sambaran petir.
Alat ini umumnya terbuat dari logam, idealnya logam yang sangat konduktif seperti tembaga.
Ketika petir menyambar logam tersebut, listrik akan disalurkan melalui kawat/kabel tembaga menuju ke tanah (grounding).
Penangkal petir bekerja dengan mengalihkan listrik dari struktur bangunan yang rentan. Itu sebabnya kenapa alat ini lazim dipasang di atap bangunan.
Penangkal petir harus dihubungkan dengan kabel tembaga yang akan langsung menyalurkan energi listrik ke tanah, alih-alih merambat melalui kabel telepon atau listrik yang bisa memicu kebakaran.
Penangkal petir diperlukan agar aliran listrik dari petir bisa ‘dijinakkan’ sehingga tidak membahayakan struktur atau makhluk hidup.
Penangkal petir secara luas digunakan di seluruh dunia sebagai sistem perlindungan petir.
Penangkal petir dianggap efektif karena mengurangi kerugian terkait kebakaran dan kerusakan struktural akibat sambaran petir.
Alat ini umumnya terbuat dari logam, idealnya logam yang sangat konduktif seperti tembaga.
Ketika petir menyambar logam tersebut, listrik akan disalurkan melalui kawat/kabel tembaga menuju ke tanah (grounding).
Penangkal petir bekerja dengan mengalihkan listrik dari struktur bangunan yang rentan. Itu sebabnya kenapa alat ini lazim dipasang di atap bangunan.
Penangkal petir harus dihubungkan dengan kabel tembaga yang akan langsung menyalurkan energi listrik ke tanah, alih-alih merambat melalui kabel telepon atau listrik yang bisa memicu kebakaran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.